Thursday, September 20, 2012

Pelayanan Keperawatan


Pelayanan Keperawatan


Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi antar individu atau kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal yang dapat menimbulkan respon timbal balik antara pengirim dengan penerima informasi.
a.     System pelayanan kesehatan menyeluruh

Sistem adalah suatu tatanan yang terdiri dari elemen-elemen atau berbagai komponen yang terpisah dan mempunyai fungsiyang berbeda tetapi saling berinteraksi,interelasi, interdependensi dalam upaya mencapai tujuan yang sama berdasarkan kebutuhan dan kepentingan bersama.


b.    Upaya Kesehatan secara menyeluruh.
Sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Komponen atau elemen-elemen didalam sistem saling berhubungan, berinteraksi dan saling bergantung dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan bersama.
1)    Pengorganisasian komponen didalam sistem bersifat teratur dan memiliki struktur yang diakui keberadaannya.
2)    Terdapat komunikasi yang berhubungan antara satu komponen lainnya didalam sistem.
3)    Terdapat batasan yang memisahkan sistem dari lingkungan. Batasan ini berfungsi mengatur pertukaran energi dan informasi yang berlangsung antara sistem dan lingkungannnya.
-       Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terdapat 3 bentuk pelayanan kesehatan yaitu :
-       Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
1)   Dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan/masyarakat sehat sehingga kesehatan optimal dan sejahtera.
2)   Sifat pelayanan kesehatan yaitu berupa pelayanan kesehatan dasar
3)   Puskemas, balai kesehatan.
-        Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat 2)
1)    Untuk klien yang membutuhkan perawatan rawat inap tapi tidak dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.
2)    Rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis
-        Tertiary health care (pelayanan kesehatan tingkat 3)
1)    Tingkat pelayanan Tertinggi
2)    Membutuhkan tenaga ahli/subspesialis dan sebagai tempat rujukan utama seperti RS tipe A atau B.

c. Upaya Kesehatan Secara Menyeluruh
Untuk mendapat gambaran tentang upaya peningkatan kesehatan secara menyeluruh maka perlu diketahui faktor-faktor dalam masyarakat yang ikut terlibat (lingkup mobilisasi masyarkat). Lingkup mobilisasi masyarakat terdiri dari 3 komponen utama, yaitu :
1)      Sasaran, yang mencakup individu, keluarga dan masyarakat.
2)      Sarana, yang mencakup tenaga dan dana yang tersedia
3)      Masalah kesehatan, baik yang mampu diatasi sendiri oleh orang yang bersangkutan, mampu diatasi sebagian maupun yang tidak dapat diatasi sama sekali.
Setelah lingkup mobilisasi masyarakat diketahui maka tugas penyelenggara upaya peningkatan kesehatan – puskesmas bekerja sama dengan sektor swasta non-kesehatan – antara lain :
1)      Mematangkan kondisi dan menstimulasi individu, keluarga, dan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesehatan;
2)      Membentuk dan melatih kader serta menhimpunkan dari berbagai sumber potensial dalam masyarakat;
3)      Mengatasi masalah kesehatan, melalui pelayan profesional dan bantuan non-medis;
c. Pendekatan Strategi Pembinaan Fungsi Puskesmas
2.5.5.1 Fungsi Puskesmas
(Kepmekes No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas)
1)      Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan :
(1)   Berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.
(2)   Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari setiap penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerjanya.
2)      Pusat Pemberdayaan Masyarakat :
(1)   Selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memilki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
(2)   Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3)  Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama :
c.       Puskemas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi: Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

d. Pelayanan Dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Pelayanan dan upaya untuk meningkatkan kesehatan (termasuk layanan kesehatan) harus dikembangkan secara bersamaan dan mengikuti pola yang telah ditentukan pengembangan layanan dan upaya kesehatan masyarakat dilakukan melalui rujukan, upaya peningkatan kesehatan ditingkat puskesmas, dan peningkatan peran serta masyarakat.
e. Unsur Pelayanan Kesahatan  Primer (PHC)
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, dan pengalaman dalam perkembanagan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular. Oleh karena itu, timbulah pemikiran untuk menegemnbangakan konsep upaya dasar kesehatan. Tahun 1977 pada sidang kesehatan dunia dicetuskan kesepakatan untuk melahirkan  “Health for All by the Year 2000”, yang sasaran utamanya dalam bidang sosial pada tahun 2000 adalah tercapainya derajat kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomi.

f. bentuk pelayanan keperawatan
prof. Dr.Azrul azwar membagi bentuk pelayanan dalam 6 aspek penanganan, yaitu :
1)      Jumlah tanaga pelaksana
(1)   Pelayanan keperawatan tunggal yang dilaksanakan oleh perorangan
(2)   pelayanan keparawatan berkelompok yang dilaksanakan secara kelompok
2)      Keahlian tenaga pelaksana
(1)   Pelayanan keperawatan umum yang dilaksanakan oleh perawat umum
(2)   Pelayanan keperwatan spesialis dilaksanakan oleh tenaga keperawatan spesialis
3)      Hubungan pelayanan dengan rumah sakit.
(1)   pelayanan keparawatan di dalam rumah sakit
(2)   pelayanan keparawatan di diluar rumah sakit
4)      Kondisi klien
(1)   Pelayanan keperawatan klien sakit
(2)   Pelayanan keperawatan klien sehat
5)      Jumlah klien
(1)   pelayanan kesehatan individual
(2)   pelayanan kesehatan keluarga
(3)   pelayanan kesehatan kelompok
(4)   pelayanan kesehatan komunitas
6)      Orientasi pelayanan
(1)   pelayanan keperawatan medis
(2)   pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
g. Komponen pelayanan keperawatan dasar
pelayanan keperawatan yang bersifat langsung kepada pasien/ klien disebut asuhan keperawatan. asuhan keperawatan individu umumnya mencakup komponen dasar untuk membantu pasien/klien dalam hal berikut ini.
1)      Bernapas secara normal
2)      Makan dan minum
3)      Kebersihan Diri Dan Lingkungan
4)      Menggerakkan dan menjaga kondisi tubuh yang diinginkan dalam berjalan, duduk, dan berbaring
5)      Tidur dan beristirahat
6)      Memilih pakaian yang cocok, mengenakan pakaian, dan membuka pakaian
7)      Menjaga agar suhu badan normal
8)      Menjaga kebersihan badandan badan terawat dengan baik, dan melindungi kulit.
9)      Mencegah bahaya di sekitar pasien dan mencegah pasien melukai orang lain
10)  Berkomunikasi dengan orang lain
11)  Menjalankan ibadah
12)  Bekerja dengan baik
13)  Melakukan kegiatan yang kreatif
Mengikuti program latihan dan penyuluhan

h. Pelayanan Keperawatan Keluarga
Pengertian
            S.G Baillon (1978), Kesehatan keluarga merupakan bentuk perawatan kesehatan masyarakat dengan sasaran keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan. Sehat sebagai tujuan dan keperawatan sebagai media, penyalur, atau memberi pelayanan perawatan.
i. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
1)      Pelayanan kesehatan pada masyarakat dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat umum dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
2)      Pelayanan keerawatan tersebut diberikan setelah melalui proses berikut :
(1)   Pertemuan penjajakan kepada pemuka masyarakat agar dicapai kesepakatan tentang ide yang ditemukan.
(2)   Pengumpulan data pada masyarakat melalui survei dengan menggunakan daftar pertanyaan.
(3)   Analisis data dan perumusan masalah.
(4)   Pembahasan hasil analisis dalam forum lokakarya mini dengan masyarakat, untuk kemudian ditetapkan prioritas masalah serta penyelesaian.
(5)   Perumusan rencana tindakan penyelesaian masalah bersama dengan wakil masyarakat.
(6)   Pelaksanaan tindakan pemecahan masalah.
(7)   Evaluasi.
(8)   Tindak lanjut.

No comments:

Post a Comment