Thursday, September 20, 2012

Menganalisis prinsip – prinsip pendekatan secara holistic dalam konteks keperawatan


Konsep dan teori keperawatan
a. Teori keperawatan.
Teori keperawatan didefenisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor. C., 1989). Teori keperawatan beerperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk mengambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan dan pelayanan perawatan yang dilakukan. Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan yaiti meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan,  seerta menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
b. Karakteristik dasar teori keperawatan.
Meskipun banyak penulis yang membahas teori keperawatan, tulisan Torres (1985) dan Chinn dan Jacob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasr teori keperawatan yaitu:
       Pertama, teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konseo sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
Kedua, teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
Ketiga, teori keperawatan bersipat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktik keperawatan.
Keempat, teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penilitian.
Kelima, teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik keperawatan.
c. Konsep dan teori dalam keperawatan.
Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan yaitu konsep manusia, keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawatan.
-       Sister Calista Roy: Model Adaptasi Roy
Pada tahun 1964 model ini banyak di gunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan keperawatan. Model adaptasi roy adalah system model yang esensial dalam keperawatan. Asumsi dasar model ini adalah:
1.    Individu adalah mahluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan social.
2.    Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negative untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu penyebab utama terjadinya perubahan, kondisi dan situasi yang ada serta keyakinandan pengalaman dalam beradaptasi.
3.    Setiap individu berespons terhadap kubutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian serta kebutuhan akan kemampuan melakukan peran  dan fungsi secara optimal untuk memelihara intergritas diri.
4.    Individu selalu berada pada rentang sehat sakit, yang berhubungan erat  dengan keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.

Menurut roy, respons yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu kebutuhan dan menyebabkan individu berespons terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau perilaku tertentu. Menurutnya, kebutuhan fisiologis meliputi oksigenisasi dan sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, makanan , tidur dan istirahat, pengaturan suhu, hormonal dan fungsi sensoris. Kebutuhan akan konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi kepribadian, norma, etika dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih di fokuskan pada kebutuhan dan kemampuan melakukan interaksi social termasuk kebutuhan akan dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya.
Singkatnya, Roy menegaskan bahwa individu adalah mahluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu beradaftif terhadap perubahan lingkungan. Roy mengidentifikasi lingkungan sebagai semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri. Menurutnya, peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
-       Teori Martha E. Roger
Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan poola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Asumsi dasar teori roger tentang manusia adalah:
1.    Manusia adalah kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
2.    Manusia berinteraksi langsung  dengan lingkungan di sekelilingnya.
3.    Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik. Jalan hidup seseorang berbeda dengan orang lain.
4.    Perkembangan manusia dapat di nilai dari tingkah lakunya.
5.    Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Misalnya dalam hal sifat dan emosi.
Secara singkat disimpulkan bahwa teori Roger berfokus pada manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dalam siklus kehidupannya. Menurutnya, lingkungan adalah segala hal yang berada di luar diri individu.
-        Teori Dorothy E. Johnson
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efesien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah mahluk yang utuh dan terdiri dari dua system yaitu system biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik pisik, mental, emosi, dan social terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu keseimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
-       Teori Dorothea E. Orem
Menurut orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai self Care/Self care Defisit. Ada tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri atau perawatan  mandiri.
1.    Perawatan mandiri yang dilakukan bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen, air, makanan, eliminasi, aktifitas dan istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainya.
2.    Perawatan mandiri yang dilakukan harus sesuai dengan tumbuh kembangnya manusia.
3.    Perawatan mandiri dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan dan kemampuan pasien. Oleh karena itu terdapat tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri.
1.    Perawat memberi perawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi.
2.    Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam melakukan tindakan keperawatan.
3.    Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat.

-       Model Betty Neuman
Model neuman berfokus pada individu dan respons atau reaksi individu terhadap stress termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi dan kemampuan adapts pasien. Menurut neuman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder,dan tersier. Pencegahan primer meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pasien yang konstruktif. Pencegahan sekunder seperti tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor. Sedangkan pencagahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu penyakit.
-       Kerangka Konsep Imogene M King
Kerangka ini di kenal sebagai kerangka system terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah:
1.    Asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang.
2.    Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, keloompok dan masyarakat.
3.    Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan.

Menurut King tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat tercapai jika perawat dan pasien saling bekerjasama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.
-       Teori Myra E Levine
Teori Levine berfokus pada interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levin adalah:
1.    Pasien membutuhhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan.
2.    Perawat bertanggung jawab untuk mengenali respons/reaksi dan perubahan tingkah laku serta perubahan fungsi tubuh pasien. Respons pasieen terjadi ketika ia mencoba beradaptasi dengan perubuhan lingkungan atau suatu penyakit. Bentuk respons tersebut dapat bearupa khetakutan, stress, inflamasi dan respons panca indra.
3.    Fungsi perawat adalah melakukan intervensi keperawatan serta membina hubungan terapeutik. Intervensi keperawatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit serta memperbaiki status kesehatan.

No comments:

Post a Comment